Minggu, 21 Juni 2015

RENUNGAN AKHIR ZAMAN : TANYA JAWAB SEPUTAR "PACARAN"

X: "emang pacaran dalam Islam nggak boleh ya?"
Y: Iya, Rasul melarang segala jenis khalwat (berdua-duaan) yg bukan mahram, termasuk pacaran

X:  "walaupun beda negara? LDR gitu"
Y: Tau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau LDR mau tetangga, tetep aja haram

X: "kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?"
Y: Nggak ngapa-ngapain aja dapet dosa, rugi kan? mendingan nggak usahlah

X: "tapi kan kita punya perasaan"
Y: so? punya perasaan nggak buat kamu boleh melanggar hukum Allah yang kasi kamu perasaan

X: "kalo pacarannya bikin positif?"
Y: positif hamil maksudnya?

X: hehe.. jangan suudzann, maksudnya bersamanya bikin rajin shalat"
Y: Shalatmu untuk Allah atau untuk pacar? pernah denger ikhlas?

X: "nggak, maksudnya kita, dia kan ber-amar ma'ruf.."
Y: halah, dusta, mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan Allah

Y:  "kalo orangtua udah restui?"
X: Mau orangtua restui, mau orangutan, tetep aja pacaran maksiat

X:  "katanya ridha Allah bersama ridha ortu?"
Y: wkwk.. ngawur, dalam taat pada Allah iya, dalam maksiat? masak ortu lebih tau dari Allah?

X: "jadi nggak boleh nih? kl dikit aja gimana?" 
Y:  eee.. nawar, emang ini toko besi kulakan?

X: "terus solusinya gimana? kan Allah ciptakan rasa cinta?" 
Y:  nikah, itu solusi dan baru namanya serius

X: "yaa.. saya kan masih belum cukup umur" 
Y: sudah tau belum niat nikah, kenapa malah mulai pacaran?

X : "pacaran kan enak, nikmat" 
Y:  iya, nikmat bagi lelaki, bagimu penyesalan penuh airmata nanti

X:  "pacar saya udah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya" 
Y: itu mah nggak serius, sama aja teken kontrak unt sengsara






Aku takut tidak menikah bila tak pacaran dulu | tak perlu risau ambil keputusan, banyak akhwat shalihah. dunia takkan pernah kehabisan mereka, yakinlah

Dia tidak mau aku putusin | sejak kapan taat perlu izin manusia? sudahi maksiat

Semenjak bersamanya aku rajin shalat, itu kan positif? | berlatihlah bahwa shalat dan taatmu karena Allah semata

Aku pacaran positif | bila ada pacaran yang positif, tentu ada pula neraka positif

Cuma pegangan tangan | begitulah mengawali zina, semudah "cuma pegangan tangan"

Pacaran itu tergantung orangnya | semua wanita yang hilang pusakanya, awalnya berkata begitu

Jangan suudzann, pacaran belum tentu begitu | bukan berprasangka, tapi melihat yg buruk, mungkin yang tak terlihat lebih parah?

Aku pacaran cuma buat 1 dosa | satu dosa akan menyeret 1000 dosa yang lain. sudahi sebelum semuanya terlanjur

Kenapa aku putusin? | jangan sampai engkau jadi budak maksiat, yang kesekian kalinya menyadari bahwa masa depan itu didapat dengan taat

Aku berpacaran agar dapat imam dalam berumahtangga nantinya | jangan harapkan imam yg baik bagi anak-anakmu karena taat tak pernah berkawan dengan pacaran yg maksiat

Pacar saya kadang lirik wanita lain | wajar, tak perlu pura-pura terkejut bila ia melirik wanita lain. dia pelajari itu saat pacaran denganmu, berani lakukan maksiat

Kalau aku menikah dengan pacarku, gimana? | bilapun setelah pacaran engkau menikah, apa yang mau diharapkan pada lelaki yg habiskan muda untuk kejar kenikmatan dunia semata?

Pacaran belum tentu zina | siapa bilang? Hatimu sudah berzina, tunggu zina lain saja. Nas alulloha salaman afiyah

Nikmatnya pacaran | masyaAlloh, kenikmatan sesaat pacaran kau tukar dengan kenikmatan dunia semata, mungkin kau tak ingin jaminan kebahagiaan akhirat

Kalau dia berzina, dia kan bertanggunggjawab | setelahnya kau harapkan tanggungjawab lelaki? lucu ya? kau harapkan tanggungjawab orang yg baru saja tunjukkan khianat pada Allah. Tangisan, rasa bersalah, rasa tak suci, tanggung jawab pada Allah dan orangtua dan anakmu kelakkan menghantui seumur hidupmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar