X:
"emang pacaran dalam Islam nggak boleh ya?"
Y:
Iya, Rasul melarang segala jenis khalwat (berdua-duaan) yg bukan mahram,
termasuk pacaran
X: "walaupun beda negara? LDR gitu"
Y: Tau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau
LDR mau tetangga, tetep aja haram
X: "kan pacarannya
nggak ngapa-ngapain?"
Y: Nggak ngapa-ngapain aja
dapet dosa, rugi kan? mendingan nggak usahlah
X: "tapi kan kita punya
perasaan"
Y: so? punya perasaan nggak
buat kamu boleh melanggar hukum Allah yang kasi kamu perasaan
X: "kalo pacarannya
bikin positif?"
Y: positif hamil maksudnya?
X: hehe.. jangan suudzann,
maksudnya bersamanya bikin rajin shalat"
Y: Shalatmu untuk Allah atau
untuk pacar? pernah denger ikhlas?
X: "nggak, maksudnya
kita, dia kan ber-amar ma'ruf.."
Y: halah, dusta, mana ada
kema'rufan dalam membangkang aturan Allah
Y: "kalo orangtua udah restui?"
X: Mau orangtua restui, mau
orangutan, tetep aja pacaran maksiat
X: "katanya ridha Allah bersama ridha
ortu?"
Y: wkwk.. ngawur, dalam taat
pada Allah iya, dalam maksiat? masak ortu lebih tau dari Allah?
X: "jadi nggak boleh
nih? kl dikit aja gimana?"
Y: eee.. nawar, emang ini toko besi kulakan?
X: "terus solusinya gimana?
kan Allah ciptakan rasa cinta?"
Y: nikah, itu solusi dan baru namanya
serius
X: "yaa.. saya kan
masih belum cukup umur"
Y: sudah tau belum niat nikah, kenapa malah mulai
pacaran?
X : "pacaran kan enak,
nikmat"
Y: iya, nikmat bagi lelaki, bagimu penyesalan penuh airmata nanti
X: "pacar saya udah
bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya"
Y: itu mah nggak
serius, sama aja teken kontrak unt sengsara
Aku takut tidak menikah bila
tak pacaran dulu | tak perlu risau ambil keputusan, banyak akhwat shalihah.
dunia takkan pernah kehabisan mereka, yakinlah
Dia tidak mau aku putusin | sejak kapan taat perlu izin manusia? sudahi maksiat
Semenjak bersamanya aku rajin shalat, itu kan positif? | berlatihlah bahwa
shalat dan taatmu karena Allah semata
Aku pacaran positif | bila ada pacaran yang positif, tentu ada pula neraka
positif
Cuma pegangan tangan | begitulah mengawali zina, semudah "cuma pegangan
tangan"
Pacaran itu tergantung orangnya | semua wanita yang hilang pusakanya, awalnya
berkata begitu
Jangan suudzann, pacaran belum tentu begitu | bukan berprasangka, tapi melihat
yg buruk, mungkin yang tak terlihat lebih parah?
Aku pacaran cuma buat 1 dosa | satu dosa akan menyeret 1000 dosa yang lain.
sudahi sebelum semuanya terlanjur
Kenapa aku putusin? | jangan sampai engkau jadi budak maksiat, yang kesekian
kalinya menyadari bahwa masa depan itu didapat dengan taat
Aku berpacaran agar dapat imam dalam berumahtangga nantinya | jangan harapkan
imam yg baik bagi anak-anakmu karena taat tak pernah berkawan dengan pacaran yg
maksiat
Pacar saya kadang lirik wanita lain | wajar, tak perlu pura-pura terkejut bila
ia melirik wanita lain. dia pelajari itu saat pacaran denganmu, berani lakukan
maksiat
Kalau aku menikah dengan pacarku, gimana? | bilapun setelah pacaran engkau
menikah, apa yang mau diharapkan pada lelaki yg habiskan muda untuk kejar
kenikmatan dunia semata?
Pacaran belum tentu zina | siapa bilang? Hatimu sudah berzina, tunggu zina lain
saja. Nas alulloha salaman afiyah
Nikmatnya pacaran | masyaAlloh, kenikmatan sesaat pacaran kau tukar dengan
kenikmatan dunia semata, mungkin kau tak ingin jaminan kebahagiaan akhirat
Kalau dia berzina, dia kan bertanggunggjawab | setelahnya kau harapkan
tanggungjawab lelaki? lucu ya? kau harapkan tanggungjawab orang yg baru saja
tunjukkan khianat pada Allah. Tangisan, rasa bersalah, rasa tak suci,
tanggung jawab pada Allah dan orangtua dan anakmu kelakkan menghantui seumur
hidupmu
Dia tidak mau aku putusin | sejak kapan taat perlu izin manusia? sudahi maksiat
Semenjak bersamanya aku rajin shalat, itu kan positif? | berlatihlah bahwa shalat dan taatmu karena Allah semata
Aku pacaran positif | bila ada pacaran yang positif, tentu ada pula neraka positif
Cuma pegangan tangan | begitulah mengawali zina, semudah "cuma pegangan tangan"
Pacaran itu tergantung orangnya | semua wanita yang hilang pusakanya, awalnya berkata begitu
Jangan suudzann, pacaran belum tentu begitu | bukan berprasangka, tapi melihat yg buruk, mungkin yang tak terlihat lebih parah?
Aku pacaran cuma buat 1 dosa | satu dosa akan menyeret 1000 dosa yang lain. sudahi sebelum semuanya terlanjur
Kenapa aku putusin? | jangan sampai engkau jadi budak maksiat, yang kesekian kalinya menyadari bahwa masa depan itu didapat dengan taat
Aku berpacaran agar dapat imam dalam berumahtangga nantinya | jangan harapkan imam yg baik bagi anak-anakmu karena taat tak pernah berkawan dengan pacaran yg maksiat
Pacar saya kadang lirik wanita lain | wajar, tak perlu pura-pura terkejut bila ia melirik wanita lain. dia pelajari itu saat pacaran denganmu, berani lakukan maksiat
Kalau aku menikah dengan pacarku, gimana? | bilapun setelah pacaran engkau menikah, apa yang mau diharapkan pada lelaki yg habiskan muda untuk kejar kenikmatan dunia semata?
Pacaran belum tentu zina | siapa bilang? Hatimu sudah berzina, tunggu zina lain saja. Nas alulloha salaman afiyah
Nikmatnya pacaran | masyaAlloh, kenikmatan sesaat pacaran kau tukar dengan kenikmatan dunia semata, mungkin kau tak ingin jaminan kebahagiaan akhirat
Kalau dia berzina, dia kan bertanggunggjawab | setelahnya kau harapkan tanggungjawab lelaki? lucu ya? kau harapkan tanggungjawab orang yg baru saja tunjukkan khianat pada Allah. Tangisan, rasa bersalah, rasa tak suci, tanggung jawab pada Allah dan orangtua dan anakmu kelakkan menghantui seumur hidupmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar