Kamis, 12 Juni 2014

20 Fakta Unik Koloni Semut

Kali ini kita ngebahas tentang koloni semut, yang merupakan sekumpulan semut yang terdiri dari unit dasar dengan jenis spesies yang sama yang berjumlah besar/banyak sebagai bagian dari usaha perlindungan dan pertahanan diri serta pengaturan lingkaran kehidupan mereka. Biasanya dalam koloni semut memiliki satu atau lebih ratu petelur yang hidup hingga 20 tahun, lalu ada divisi semut perawat telur tersebut, kemudian ada divisi semut pekerja (terutamanya semut betina yang steril) dan juga semut prajurit (semut jantan dan betina) yang hidup dalam kisaran 45-60 hari. Pengorganisasian sistem yang terbentuk dalam koloni semut dinamakan 'Eusociality' yang juga tampak pada lebah dan tawon (Hymenoptera) dan rayap (Isoptera). Ada banyak istilah untuk menggambarkan keadaan koloni semut seperti Polydomy (memiliki sarang yang banyak) dan Monodomy (hanya memiliki satu sarang), Haplometrosis (pendiri koloni hanya satu ratu) dan Pleometrosis (pendiri koloni lebih dari satu ratu), Monogyny (hanya satu ratu petelur yang mengatur), Polyginy (ada lebih dari satu ratu petelur) dan Olyginy (banyak ratu petelur yang terpisah). Salah satu fakta unik mengenai semut adalah mereka mewakili 25% dari populasi serangga di dunia, dengan lebih dari 1000 spesies yang tidur 250 kali sehari (kebanyakan tidur dengan mata terbuka) dan memiliki 250 ribu sel otak. Beberapa spesies semut juga memiliki sayap, namun fungsi sebenarnya bukanlah untuk terbang melaikna nuptial (perkawinan) sedangkan sayap bagi semut pekerja (hingga saat ini, mungkin ada data terbaru?) tidak memiliki fungsi yang berarti sama sekali. Semoga bermanfaat hasil jelajah Internet lebih dari 5 jam, sebagai rasa kagum kita akan menakjubkannya dunia koloni semut hasil ciptaan sang Penguasa, Allah Ta'ala.


1. Sampai tahun 2000, penelitian menunjukkan bahwa superkoloni yang bersifat Pleometrosis di dunia berada di Ishikari, Hokkaido, Jepang, dengan perkiraan 306 juta semut pekerja dan 1 juta ratu yang tinggal di dalam 45.000 sarang yang saling terkoneksi melalui jalur bawah tanah dengan luas area mencapai 2,7 km2 (670 hektar). Akan tetapi, pada tahun 2009, penelitian menunjukkan kenyataan lain yang menakjubkan, akan koloni semut yang luar biasa besar yaitu "Linepithema humile" (read: Argentine Ant) yang dipublikasikan dalam Insectes Sociaux yang memiliki ukuran sekitar 3 mm  dan  membuktikan kenyataan yang menakjubkan akan skala global koloni semut ini yang meskipun terpisah oleh benua yang besar dan meskipun berbeda ribuan kilometer, namun kenyataannya memiliki kesamaan gen. Koloni semut ini telah membangun peradaban yang luar biasa besar dengan 3 superkoloni yaitu di Eropa, sepanjang 6,000 km (3,700 mil) mencapai pantai Mediterranean, kemudian di wilayah Amerika yang mencapai 900 km (560 mil) hingga pantai California, dan yang terakhir di pantai Jepang (lebih luas dari sebelumnya). Direkodkan, ada puluhan koloni lainnya seperti di Spanyol, Peru, Ekuador, Brazil, dll.

2. Berikutnya adalah koloni "Allomerus decemarticulatus" (read: Amazonian Ant), yang ditemukan di daerah Amazon, Amerika Selatan yang ditemukan oleh Alain Dejean et al. (2001) tepatnya di French Guiana. Koloni ini terkenal dengan kompleksitas semut pekerjanya dan juga tingkah laku predatornya yang melibatkan kerjasama (simbiosis) dengan tumbuhan dan jamur. Biasanya koloni ini hidup di Hirtella physophora (spesies tumbuhan yang selalu identik dengan koloni semut ini) dimana kebanyakannya tinggal di kantong daun kemudian memasangkan seperti selinder sarang lebah ataupun platform ke batang tumbuhan ini sebagai jebakan untuk menangkap mangsanya (bahkan dikatakan sebagai tempat penyiksaan), bahkan yang lebih besar sekalipun dari mereka )seperti belalang), dan hingga sekarang koloni ini menjadi satu-satunya yang diketahui memasang jebakan untuk menangkap mangsa. Semut pekerja memiliki ukuran panjang sekitar 2 mm dengan lebar dan panjang kepala sekitar 0,6 mm, dimana dalam satu koloni memiliki hingga 1.500 semut pekerja 


3. Koloni berikutnya adalah "Anoplolepis gracilipes" (read: Yellow Crazy Ant) sebagai wabah yang sangat berbahaya, koloni ini masuk ke dalam daftar 100 wabah/penyerbu yang berbahaya merujuk kutipan IUCN (ISSG 2994), dimana mampu membunuh mamalia kecil, telur burung, beberapa jenis reptil begitu juga tumbuhan lokal (seperti: Rhytidoponera spp., Pheidole spp., Paratrechina spp., Litoria fallax, Lampropholis delicata, Ophioscincus truncates). Selain itu, koloni ini juga mampu merusak ekosistem dan keragaman hayati lingkungan sekitar seperti terjadi pada pulau Christmast (salah satunya adalah menyebabkan kematian lebih dari 15 juta kepiting yang bermigrasi ke pulau tersebut), begitu juga yang akan terjadi terhadap Hawaii dan Seychelles, kalau tidak dilakukan tindakan preventif sedini mungkin. Selain koloni semut penyerbu ini, ada beberapa koloni lain yang memiliki tingkah laku yang hampir serupa seperti Solenopsis invicta (read: Red Imported Fire Ant) dan Pheidole megacephala (read: Bigheaded Ant).


4. Penyergapan ataupun penyerangan juga dilakukan oleh koloni semut, yang menjadi pusat perhatian karena dilakukan secara masif dan besar-besarannya adalah "Eciton burchellii" (read: Eciton Army Ant) dalam radius 200 meter dan melibatkan sekitar 200 ribu semut prajurit, sementara sarang mereka dilindungi sekitar 150-700 ribu semut pekerja. Sistem hidup mereka dinamakan Bivouac yaitu proses bersarang secara migrasi (berpindah-pindah) dengan melibatkan semut pekerja dan semut prajurit yang memiliki ukuran tubuh dari 3 mm - 15 mm






Tidak ada komentar:

Posting Komentar